Snippet
Sebuah tatanan pemerintahan suatu negara, khususnya Negara Indonesia tak lepas dari awal terbentuknya pemerntahan desa yang tersistematis. Pembanguan kota tiada artinya bilamana pembangunan di desa diabaikan. Bahkan sekarang sestem ekonomi di Indonesia sudah mulai melirik pembanguan sebuah desa. Bagaimanapun kemajuan suatu negara akan bisa tercapai pemerataan dan mengalami kemajuan bilamana pembangunan perdesaan telah berhasil.
Berdasar itu, penulis ingin mencoba sedikit membagun Desa Karaggupito melalui media onlen dan melali beberapa Blog untuk memperkenalkan Desa Karanggupito ke khalayak umum. Bagaimanapun banyak potensi luar biasa yang dimiliki Desa Karanggupito untuk bisa didapatkan publik, baik potensi alam maupun non alam.
Dengan meninggalkan sebuah pekerjaan di Kota Sidoarjo untuk kembali ke desa mengabdi sebagai pelayan masyarakat demi kemajuan Desa Karanggupito.
Berikut Resume Profil /Bio Data Penulis Blog ini:
Nama : Zaenal Abidin
Pekerjaan :Staff Urusan Desa Karanggupito, Kec. Kendal, Kab. Ngawi

Riwayat Pendidikan :
  1. Menyelesaikan Sekolah Dasar tahun 1995
  2. Menyelesaikan Pendidikan di SLTP N1 Kendal, Ngawi tahun 1996
  3. Menyelesaikan Pendidikan di SMU N1 Jogorogo, Ngawi, tahun 2001
  4. Menyelesaikan Pendidikan di Univ. Surapati, Jur. Managemen, Jakarta, tahun 2006
Riwayat Pekerjaan:
Pada awal setelah lulus SMU pernah bekerja serabutan di sebuah kafe di Bekasi, pernah bekerja sebagai pedagang gorengan bersama teman-teman sepengangguran.Kemudia bekerja di pabrik tekstil di Cikarang. Demi bisa membiayai kuliahnya penulis tak segan-segan harus jadi tukang sapu di sebuah kantor suplayer bahan baku keramik, yang pada akhirnya juga bisa masuk menjadi technical laboratory selama hampir 4 tahun. Tahun 2010 penulis pindah ke kota Sidoarjo bekerja di perusahaan Ferro Corporation smpai dengan 1 Maret 2012. Pada tanggal 22 Maret 2012 tepat pada hari ulang tahun penulis, penulis dilantik menjadi Staf Urusan Pemerintahan Desa Karanggupito, menjadi abdi desa dan pelayan bagi masyarakat Desa Karanggupito.

Sebuah Hobby Penulis:
Alam yang menarik, kejadian unik, dan beberapa hal yang indah terntunya sangat sayang kalo dilewatkan, penulis mempunyai kegemaran mengabadikan gambar alam, gambar obyek manusia, dan beberpa obyek gambar-gambar lain dalam kegemaranyya yang disalurkan melalu foto-fotonya. Hunting lokasi alam adalah hal menyenangkan. Selain itu beberapa hal menarik yang juga bisa dijadikan pemasukan seperti order foto pre-wedding bisa dilakukan penulis. Bila mana ada pembaca berkenan menggunakan jasa foto pre-wedding kepada penulis bisa menulis pesan singkat di blog ini atau juga bisa email ke : zae_abidinz@yahoo.co.id

Profil Lain tentan penulis :
Masih belum bisa dituangkan dalam sebuah tulisan blog ini saja

  1. Letak Geografis
Secara geografis Desa Karanggupito terletak pada posisi  07°35'-7°464' Lintang Selatan dan 111°15'-111°880' Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa dataran tinggi yaitu sekitar 655 m di atas permukaan air laut. Berdasarkan Data BPS Kabupaten Ngawi tahun 2011,  curah hujan di Desa Karanggupito rata-rata mencapai 2.740 mm.
Secara administratif, Desa Karanggupito terletak di wilayah Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Ngrayudan Kecamatan Jogorogo, Di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Hutan Alam Gunung Lawu, Di sisi Selatan berbatasan dengan Desa Karangrejo Kecamatan Kendal, sedangkan di sisi timur berbatasan dengan desa Sidorejo Kecamatan Kendal.
Jarak tempuh Desa Karanggupito ke ibu kota kecamatan adalah 6 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 15 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten adalah 46 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 1,5 jam.           

  1. Kondisi dan Ciri Geologis Wilayah
Luas Wilayah Desa Karanggupito adalah 1.447,260 Ha. Luas lahan yang ada terbagi ke dalam beberapa peruntukan, yang dapat dikelompokkan seperti untuk fasilitas umum, pemukiman, pertanian, perkebunan, kegiatan ekonomi dan lain-lain.
Luas lahan yang diperuntukkan untuk pemukiman adalah 161,118 Ha. Luas lahan yang diperuntukkan untuk Pertanian Perkebunan adalah 398,523 Ha. Luas lahan untuk Persawahan dan perkebunan adalah 11,6150 Ha. Luas lahan Hutan Produksi dan Lindung adalah 889,240 Ha. Luas pemakaman umum 1,190 Ha. Sedangkan luas lahan untuk fasilitas umum perkantoran, sekolahan, lapangan olah raga, dan sumber air adalah 5,062 Ha.
Wilayah Desa Karanggupito secara umum mempunyai ciri geologis berupa lahan tanah berbukit dan berbatu yang hanya cocok sebagai lahan perkebunan karena tidak ada pengairan. Secara prosentase kesuburan tanah Desa Karanggupito terpetakan sebagai berikut: sangat subur 11,615 Ha, subur 398,523 Ha, sedang 161,118 Ha, tidak subur/ kritis 6,252 Ha. Hal ini memungkinkan tanaman palawija dan tanman perkebunan baik tanaman buah-buahan, cengkeh dan tanaman pohon kayu tahun atau kayu hutan sedangkan tanaman padi hanya bisa sekitar 7 Ha.
Berdasarkan data yang masuk tanaman palawija seperti kacang tanah, kacang panjang, jagung, dan ubi kayu, ubi jalar, serta tanaman buah seperti durian, pepaya, apokat, rambutan dan pisang serta cengkeh juga mampu menjadi sumber pemasukan (income) yang cukup handal bagi penduduk Karanggupito. Untuk tanaman perkebunan, jenis tanaman bambu dan cengkeh merupakan tanaman unggulan Masyarakat Karanggupito.. 
Jenis tanah berbatu, berbukit dan kurangnya mata air di Desa Karanggupito ini menjadi kurang bagus sebagai lahan pemukiman yang merata, sehingga penyebaran penduduk umum mengelompok ditempat yang agak datar. Sedangkan masyarakat Desa Karanggupito pada umumnya dalam membangun rumah adalah terbuat dari tembok. Namun sebagian masih terbuat dari bahan kayu dan bambu ini dikarenakan tersedianya bahan yang diperoleh oleh masyarakat dari tanaman kebun sendiri yaitu pohon Sengon atau dinding,  pohon mahoni, pohon nangka dan bambu.
Sedangkan keberadaan struktur tanah yang berbukit juga mengakibatkan jalan-jalan cepat rusak karena tergerus oleh air yang cukup deras pada saat musim hujan. Karenannya, pilihan teknologi untuk membangun jalan dari bahan-bahan yang relatif bertahan lama menjadi pilihan utama diantaranya jalan makadam dan  rabat.

  1. Sejarah Desa
a.      Legenda Desa Karanggupito
Sejarah Desa Karanggupito tidak terlepas dari sejarah Masyarakat Mataraman pada umumnya menurut ceritera dari para sesepuh Desa Karanggupito pendahulu-pendahulu desa yang sekarang tinggal punden atau makam leluhur adalah pelarian Prajurit dan punggawa dari Kerajaan Mataram yang melarikan diri dalam peperangan dengan Belanda.
Setiap Desa atau daerah pasti memiliki sejarah dan latar belakang     tersendiri yang merupakan pencerminan dari karakter dan ciri khas tertentu dari suatu daerah. Sejarah desa atau daerah sering kali tertuang dalam Dongeng- dongeng yang diwariskan secara turun temurun dari mulut ke mulut sehingga sulit untuk dibuktikan secara fakta  dan tidak jarang dongeng tersebut dihubungkan dengan mitos tempat-tempat tertentu yang dianggap keramat . Dalam hal ini di Desa Karanggupito juga memiliki hal tersebut yang merupakan identitas dari Desa ini yang akan kami tuangkan dalam kisah-kisah dibawah ini.
b.      Asal – usul Desa Karanggupito
Desa Karanggupito semula berasal dari gabungan 3 (tiga) Pedusunan/Kademangan pada waktu itu pimpinan pedusunan disebut Demang, dan berdiri masing-masing. Dalam perjalannya dari 3 (tiga) Kademangan pernah menjadi 2 (dua) yaitu Kademangan Nglebak bergabung menjadi satu dengan Kademangan Malang, Setelah  pada pemerintahan Penjajah Belanda tahun 1905 akhirnya Kademangan-kademangan/pedusunan tersebut digabung menjadi 1 (satu) yang disebut Desa, dan Pimpinannya disebut Kepala Desa.  Setelah diadakan pemilihan Kepala Desa, kemudian Kepala Desa terpilih tersebut memberi nama Desa Karanggupito.  Nama tersebut diambil dari Kata Karang yang berarti Bebatuan/Karang dan Gupito berarti Bukit-bukit yang berarti Desa tersebut terletak di daerah yang penuh dengan karang/bebatuan yang bukit-bukit berjejal dan sempit dari Utara ke Selatan dan dari Timur ke Barat. Sedangkan nama pedusunan/kademangan yang lama dijadikan sebagai nama Dusun sampai dengan saat ini yaitu Pedusunan Nglebak diberi nama Dusun Wonokerto, Pedusunan Malang diberi nama Dusun Malang, Pedusunan Duwet diberi nama Dusun Duwet, sampai sekarang  dan dipimpin oleh Kepala Dusun.   

c.       Sejarah Pemerintahan Desa
            Dari asal-usul tersebut diatas akhirnya berdirilah suatu Pemerintahan Desa yaitu Pemerintah Desa Karanggupito yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang mempunyai wilayah dan penduduk yang akhirnya menjadi bagian dari Negara Republik Indonesia, yang terdiri dari 3 (tiga) dusun yaitu:
1.      Dusun Malang
2.      Dusun Duwet
3.      Dusun Wonokerto
Tiap Dusun dipimpin oleh seorang Kepala Dusun yang membawahi RT/RW yang dibantu oleh beberapa lembaga lain sebagai pelaksanan Pemerintah di Desa.  Sebagai imbalan dari pelayanan mereka, masyarakat menyediakan Tanah Pertanian terdiri dari Tanah Perkebunan dan sebagian Tanah Sawah yang disebut Bengkok.
Namun demikian sistem pemerintahan Desa Karanggupito secara umum tidak mengalami perubahan yang mendasar.  Hanya saja pergantian pelaku-pelaku desa yang secara periodik mengalami pergantian sesuai tuntutan zaman, kebijakanpun mengalami beberapa perubahan dari masa kemasa.
Sejak berdirinya sampai dengan sekarang Desa Karanggupito mengalami beberapa pergantian Kepemimpinan yang akhirnya menjadi Kepala Desa sampai dengan sekarang dan telah mengalami beberapa pergantian. 
                    Untuk lebih   jelasnya perhatikan silsilah di bawah ini :


d.      Sejarah Pembangunan Desa Karanggupito

Pembangunan di Desa Karanggupito dapat di catat pembangunannya dalam beberapa kepemimpinan Kepala Desa yang masing-masing mempunyai kekurangan dan kelebihan.  Secara garis besar pembangunan Desa Karanggupito dari tahun ke tahun mengalami perubahan dan peningkatan Diantaranya:

1. Tahun 1905 s/d 1907            Kepala Desanya            Sodikromo
               Hasil Pembangunan :     -  Masih babad Alas
2. Tahun 1908 s/d 1916            Kepala Desanya            Martodrono
              Hasil Pembangunan :      - Masih babad Alas
    3. Tahun 1916 s/d 1922            Kepala Desanya            Kartodikromo
              Hasil Pembangunan :      - Masih babad Alas
4. Tahun 1922 s/d 1927            Kepala Desanya            Iroredjo
              Hasil Pembangunan :     - Masih babad Alas
5. Tahun 1927 s/d 1979            Kepala Desanya            Karsonadi
Hasil Pembangunan :     1). Sarana air bersih ngruwut (duwet-malang) + 5 km
                                                      2). Pengerasan jalan desa + 10 Km
                                                      3). Pembangunan SD Inpres 3 lokal SD I/II/III
                                                      4). Pembangunan Pasar Desa
                                                      5). Menjadi Juara Lomba Desa Tt Propinsi th 1971
                                                      6). Penghijauan Randu Desa tahun 1976
6. Tahun 1979 s/d 1988            Kepala Desanya            Suyadi
     Hasil Pembangunan :   1). Pembangunan Sarana air bersih Wonokerto-Malang
                                          2). Pembangunan Jalan Wonokerto
                                          3). Pembangunan Puskesmas Pembantu
                                          4). Pembangunan Balai Desa
                                          5). Pembangunan Kantor Desa
                                          6). Proyek cengkeh tahun 1984/1985
                                          7). Proyek pisang Mojolengko                                               

7. Tahun 1990 s/d 2006            Kepala Desanya            Sunaryo
     Hasil Pembangunan :   1). Pembangunan Jalan Dusun Malang-Wonokerto
                                          2). Pengaspalan Jalan Dusun  Malang
                                          3). Pembangunan Jembatan Wonopkerto
                                          4). Pembanguna Jalan Suren – Cabuk Dsn. Duwet
8. Tahun 2006 s/d Sekarang    Kepala Desanya            Bambang Suryo S
     Hasil Pembangunan :   1). Rehab Kantor Desa
                                          2). Rehab Jalan Makadam Nglebak–Bitingan Dsn Wonokerto
                                          3). Rehab Jalan Makadam Jati – Dayu Dusun Malang
                                          4). Rehab Jalan Makadam Pocong2–Perempatan Dsn. Duwet
                                          5). Rabatisasi Jalan Bayeman Dusun Duwet
                                          6). Rehab Jalan Makadam Jengki–Tengklik Dsn. Malang
                                          7). Rehab Jalan Makadam Kendung Dusun Wonokerto
                                          8). Rehab Lapangan Sepak Bola
                                          9). Rehab Jalan Makadam Duwet – Wijil Dusun Duwet
                                          10). Rehab Pipa Air Minum Sumber Nglarangan = 1.900 m
                                          11). Rabatisasi Jalan Terongan Dusun Malang
                                          12). Rehab Jalan Makadam, Jembatan,Talut Gowok–Setran.
                                          13). Rehab Kantor PKK dan BPD
                                          13). Pembuatan Badan Jalan Sembo – Tejo
                                          14). Rehab Jalan Wates- Bengkok sepanjang 1100 m
                                          15). Rabatisasi Jalan Turus- Malang
                                          16). Pelebaran jalan glonggong Wonokerto
                                          17). Rehab irigasi Sumber Duren Wonokerto
                                          18). Jalan Makadam Kendung –Kasihan
                                          19). Paving Jalan RT 02-RT 03 Dsn. Malang
            
Sebagai sebuah desa, sudah tentu struktur kepemimpinan Desa Karanggupito tidak bisa lepas dari strukur administratif pemerintahan pada level di atasnya. Hal ini dapat dilihat dalam bagan berikut ini

Bagan I
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah
Desa Karanggupito







Tabel 1
Nama Perangkat Pemerintah Desa Karanggupito

No

Nama
Jabatan
1
BambangSuryo Saputro
Kepala Desa
2
Sri Suwarni
Sekretaris Desa
3
Zainal Abidin 
Staf Urusan Pemerintahan
4
Sri  Wahyuni
Staf Urusan Keuangan
5
S u k a r
Staf Urusan Umum
6
Samsuddin
Seksi Pembangunan
7
Sarni Siswoyo
Modin
8
Sukarno
Uceng
9
Sujito
Kasun Malang
10
K u w a t
Kasun Duwet
11
H a r n o
Kasun Wonokerto
12
R e j o
Karyawan
13
S a r d i
Karyawan
14
Sholikin
Karyawan
15
Kaeran
Karyawan
16
Miran
Karyawan
17
Sukarman
Karyawan

Tabel 2
No
Nama
Jabatan
1
Soenjoto. Hs
Ketua
2
Sapari
Wakil Ketua
3
Sutarmin, S.Pd
Sekretaris
4
Choirul Amin
Anggota
5
Sugiman
Anggota
6
Sugiono
Anggota
7
Widayanto
Anggota
8
Sukirno
Anggota
9
Sutikno
Anggota
10
Da’im Afandi
Anggota
11
Dul Wahid
Anggota
Nama Badan Permusyawaratan Desa Karanggupito
 














Tabel 3
Nama-nama LPMD Desa Karanggupito

No
Nama
Jabatan
1
Saifudin
Ketua
2
Andik Setiawan
Sekretaris
3
Ibnu Aspari
Bendahara
4
Sadiran
Anggota
5
Daryono
Anggota
6
Markam
Anggota
7
Sumiran
Anggota
8
Nursilo
Anggota
9

Anggota

  1. Demografis / Kependudukan
Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2011, jumlah penduduk Desa Karanggupito adalah:
5.272 jiwa, dengan rincian
2.623 jiwa laki-laki dan 2.649 jiwa perempuan.
Jumlah penduduk demikian ini tergabung dalam 1.339 KK.
Agar dapat mendeskripsikan dengan lebih lengkap tentang informasi keadaan kependudukan di Desa Karanggupito maka perlu diidentifikasi jumlah penduduk dengan menitik beratkan pada klasifikasi usia. Untuk memperoleh informasi ini maka perlulah dibuat tabel sebagai berikut:




Tabel 4
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
No
Usia
Jumlah
Prosentase
1
0-4
330
6,26%
2
05 - 06
200
3,79%
3
07- 12
720
13,66%
4
13-15
270
5,12%
5
16-18
360
6,83%
6
19 -25
420
7,97%
7
25 - 49
2326
44,12%
8
50 - ke atas
646
12,25%




   Jumlah Total
5272
100,00%

   Dari data di atas nampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 25 s/d 49 tahun Desa Karanggupito sekitar 2.326 atau hampir 44,12%. Hal ini merupakan modal berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM.
Tingkat kemiskinan di Desa Karanggupito termasuk tinggi dengan perincian
1.      Keluarga Pra Sejahtera            : 699 KK
2.      Keluarga Sejahtera                  : 504 KK
3.      Keluarga Sejahtera II              : I13 KK,
4.      Keluarga Sejahtera III             : 18 KK
5.      Keluarga Sejahtera III plus     : 3 KK

  1. Pendidikan
Eksistensi pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru. Dengan sendirinya akan membantu program pemerintah dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistematika berpikir atau pola pikir individu, selain mudah menerima informasi yang lebih maju dan tidak gagap teknologi. Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan tingkat rata-rata pendidikan warga Desa Karanggupito.

Tabel 5
Tamatan Sekolah Masyarakat
No
Keterangan
Jumlah
Prosentase
1
Buta Huruf Usia 10 tahun ke atas
  -

2
Tidak Tamat SD
   711

3
Tamat Sekolah SD
2.036

4
Tamat Sekolah SMP
1.572

5
Tamat Sekolah SMA
  345

6
Tamat Sekolah PT/ Akademi
    45

       Jumlah Total
4.709






Rentetan data kualitatif di atas menunjukan bahwa mayoritas penduduk Desa Karanggupito hanya mampu menyelesaikan sekolah di jenjang pendidikan wajib belajar sembilan tahun (SD dan SMP). Dalam hal kesediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadai dan mumpuni, keadaan ini merupakan tantangan tersendiri. Sebab ilmu pengetahuan setara dengan kekuasaan yang akan berimplikasi pada penciptaan kebaikan kehidupan.
Rendahnya kualitas pendidikan di Desa Karanggupito, tidak terlepas dari terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, di samping tentu masalah ekonomi dan pandangan hidup masyarakat. Sarana pendidikan di Desa Karanggupito baru tersedia di level pendidikan dasar 9 tahun (SD dan SMP), sementara akses ke pendidikan menengah ke atas berada di tempat lain yang relatif jauh.
Sebenarnya ada solusi yang bisa menjadi alternatif bagi persoalan rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Karanggupito yaitu melalui pelatihan dan kursus. Namun sarana atau lembaga ini ternyata juga belum tersedia dengan baik di Desa Karanggupito. Untuk mengatasi masalah tersebut sebenarnya Pemerintah telah mengadakan pendidikan Kejar Paket A,B dan C, namun minat dan dorongnan dari masyarakat masih lemah. Inilah yang menjadi pekerjaan dasar pemerintahan Desa Karanggupito sekarang ini. Untuk mengatasi masalah pendidikan ini sebenarnya Pemerintah bisa menyediakan Balai Latihan kerja ditingkat Kecamatan bahkan bila perlu mobilisasi kedesa-desa sehingga dapat meningkatkan kemampuan bagi masyarakat yang tarap pendidikannya masih rendah, bahkan mungkin bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri bagi masyarakat yang telah memperoleh ketrampilan dari Balai Latihan Kerja tersebut. 
  1. Kesehatan
Masalah kesehatan adalah hak setiap orang dan merupakan aset yang amat penting bagi masa depan bangsa secara umum. Masyarakat yang produktif adalah masyarakat yang sehat fisik dam mentalnya. Salah satu cara untuk mengukur status kesehatan masyarakat adalah mencermati banyaknya masyarakat yang terserang penyakit. Laporan warga menunjukkan adanya gejala masyarakat yang terserang penyakit relatif tinggi, yang antara lain disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan akut bagian atas, reumatik, penyakit sistem otot dan jaringan pengikat, darah tinggi, liver dll. Data tersebut menunjukkan bahwa gangguan kesehatan yang sering dialami penduduk adalah penyakit yang bersifat cukup berat dan berdurasi lama bagi kesembuhannya, yang diantaranya disebabkan perubahan cuaca serta kondisi lingkungan yang kurang sehat. Ini tentu mengurangi daya produktifitas masyarakat  Desa Karanggupito secara umum.
Sedangkan data orang cacat mental dan fisik juga cukup lumayan tinggi jumlahnya. Tercatat penderita bibir sumbing berjumlah 1 orang, tuna wicara 7 orang, tuna rungu 4 orang, tuna netra 1 orang, dan lumpuh 2 orang. Data ini menunjukkan masih rendahnya kualitas hidup sehat di Desa Karanggupito.
Keikutsertaan masyarakat dalam KB sampai saat ini perkembangan sangat baik seiring meningkatnya kesadaran masyarakat tentang penjarangan kelahiran demi kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Sedangkan untuk menjaga kesehatan  bayi, bayi-bayi sudah mendapatkan imunisasi baik di puskesmas maupun di posyandu yaitu imunisasi lengkap mulai DPT, Folio, dan campak.
   
  1. Mata Pencaharian
Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Karanggupito dapat teridentifikasi ke dalam beberap sektor yaitu pertanian, jasa/perdagangan, Pemecah Batu serta Kuli Batu dan lain-lain. Berdasarkan data yang ada, masyarakat yang bekerja di sektor pertanian berjumlah 1.389 orang, yang bekerja disektor jasa berjumlah 470 orang, yang bekerja di sektor industri 12 orang,  pegawai negeri 25 orang dan bekerja di sektor lain-lain atau belum mempunyai pekerjaan 782 orang. Dengan demikian jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian berjumlah 2.678 orang. Berikut ini adalah tabel jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian.

Tabel 6
Macam-macam Pekerjaan dan Jumlahnya
No
Macam Pekerjaan
Jumlah
Prosentase
1
Pertanian
1389
59,72%
2
Jasa/ Perdagangan

21,28%
1. Jasa Pemerintahan
50
2. Jasa Perdagangan 
250
3. Jasa Angkutan
30
4. Jasa Ketrampilan
150
5. Jasa lainnya
15
3
 Sektor Industri
12
0,52%
4
Sektor lain / belum kerja
430
18,49%
Jumlah
2326

     

Dengan melihat data di atas maka angka pengangguran di Desa Karanggupito masih cukup tinggi. Berdasarkan data lain dinyatakan bahwa jumlah penduduk usia 19 s/d 49 yang belum bekerja berjumlah 430 orang dari jumlah angkatan kerja sekitar 2.326 orang. Angka-angka inilah yang merupakan kisaran angka pengangguran di Desa Karanggupito.
  1. Dinamika Politik, Sosial, dan Budaya
Dengan adanya perubahan dinamika politik dan sistem politik di Indonesia yang lebih demokratis, memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme politik yang dipandang lebih demokratis. Dalam konteks politik lokal Desa Karanggupito, hal ini tergambar dalam pemilihan kepala desa dan pemilihan-pemilihan lain (pilleg, pilpres, pilkada, dan pilgub) yang juga melibatkan warga masyarakat desa secara umum.
Khusus untuk pemilihan kepala desa Karanggupito, sebagaimana tradisi kepala desa di Jawa, biasanya para peserta (kandidat) nya adalah mereka yang secara trah memiliki hubungan dengan elit kepala desa yang lama. Hal ini tidak terlepas dari anggapan masyarakat banyak di desa-desa bahwa jabatan kepala desa adalah jabatan garis tangan keluarga-keluarga tersebut. Fenomena inilah yang biasa disebut Pulung – dalam tradisi jawa- bagi keluarga-keluarga tersebut.
Jabatan kepala desa merupakan jabatan yang tidak serta merta dapat diwariskan kepada anak cucu. Mereka dipilh karena kecerdasan, etos kerja, kejujuran dan kedekatannya dengan warga desa. Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Karena demikian, maka setiap orang yang memiliki dan memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam perundangan dan peraturan yang berlaku, bisa mengajukan diri untuk mendaftar menjadi kandidat kepala desa. Fenomena ini juga terjadi pada pemilihan desa Karanggupito pada tahun 2007. Pada pilihan kepala desa ini partisipasi masyarakat sangat tinggi, yakni hampir 80%. Tercatat ada Tiga kandidat kepala desa pada waktu itu yang mengikuti pemilihan kepala desa. Pilihan kepala Desa bagi warga masyarakat Desa Karanggupito seperti acara perayaan desa.
Pada bulan Juli dan Nopember 2008 ini masyarakat juga dilibatkan dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur putaran I dan II secara langsung. Walaupun tingkat partisipasinya lebih rendah dari pada pilihan kepala Desa, namun hampir 70% daftar pemilih tetap, memberikan hak pilihnya. Ini adalah proggres demokrasi yang cukup signifikan di desa Karanggupito.
Pada bulan Januari 2012 telah dilakukan ujian staf urusan pemerintahan dan Staf Urusan keuangan melalaui mekanisme sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku dan Tata tertib yang telah dibuat berdasarkan musyawarah dan mufakat.  Pelaksanaan yang transparan, tertib dan lancar dengan menggunakan  fasilitas yang cukup baik dan SDM yang ahli dibidangnya sehingga dapat merekrut Perangkat desa yang berkualitas dengan hasil yang memuaskan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Setelah proses-proses politik selesai, situasi desa kembali berjalan normal. Hiruk pikuk warga dalam pesta demokrasi desa berakhir dengan kembalinya kehidupan sebagaimana awal mulanya. Masyarakat tidak terus menerus terjebak dalam sekat-sekat kelompok pilihannya. Hal ini ditandai dengan kehidupan yang penuh tolong menolong maupun gotong royong.
Walaupun pola kepemimpinan ada di Kepala Desa namun mekanisme pengambilan keputusan selalu ada pelibatan masyarakat baik lewat lembaga resmi desa seperti Badan Permusyawatan Desa maupun lewat masyarakat langsung. Dengan demikian terlihat bahwa pola kepemimpinan di Wilayah Desa Karanggupito mengedepankan pola kepemimpinan yang demokratis.
Berdasarkan deskripsi beberapa fakta di atas, dapat dipahami bahwa Desa Karanggupito mempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini terlihat baik dari segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan kepemimpinan, sampai dengan partisipasi masyarakat dalam menerapkan sistem politik demokratis ke dalam kehidupan politik lokal. Tetapi terhadap minat politik daerah dan nasional terlihat masih kurang antusias. Hal ini dapat dimengerti dikarenakan dinamika politik nasional dalam kehidupan keseharian masyarakat Desa Karnggupito kurang mempunyai greget, terutama yang berkaitan dengan permasalahan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara langsung, serta ketauladanan elit politik.
Berkaitan dengan letaknya yang berada di Jawa Timur bagian barat sehingga dekat dengan Jawa Tengah sehingga suasana budaya masyarakat Jawa sangat terasa di Desa Karanggupito. Dalam hal kegiatan agama Islam misalnya, suasananya sangat dipengaruhi oleh aspek budaya dan sosial Jawa. Hal ini tergambar dari dipakainya kalender Jawa / Islam, masih adanya budaya toto suro, slametan, tahlilan, mithoni, dan lainnya, yang semuanya merefleksikan sisi-sisi akulturasi budaya Islam dan Jawa.
Dengan semakin terbukanya masyarakat terhadap arus informasi, hal-hal lama ini mulai mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat. Hal ini menandai babak baru dinamika sosial dan budaya, sekaligus tantangan baru bersama masyarakat Desa Karanggupito. Dalam rangka merespon tradisi lama ini telah mewabah dan menjamur kelembagaan sosial, politik, agama, dan budaya di Desa Karanggupito. Tentunya hal ini membutuhkan kearifan tersendiri, sebab walaupun secara budaya berlembaga dan berorganisasi adalah baik tetapi secara sosiologis ia akan beresiko menghadirkan kerawanan dan konflik sosial.

  1. Bencana Alam dan Sosial
Desa Karanggupito rentan terkena musibah bencana karena letaknya di lereng gunung, terutama angin kencang. Kurun waktu  Tahun 2010 sampai dengan tahun  2012 yang paling parah adalah Awal tahun 2012.  Desa Karanggupito di tahun 2012 menderita kerugian kurang lebih hampir 8 milyar terdiri dari kerusakan rumah, kerusakan tanaman keras terutama Pohon cengkeh, kerusakan tanaman pangan yaitu padi, jagung. Kerusakan Tanaman buah yaitu pohon duren, alpokat dan pisang yang merupakan komoditas unggulan di Desa Karanggupito.  Memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengembalikan semangat masyarakat untuk memulihkan ekonomi masyarakat yang sebenarnya sudah mulai mapan.  Memerlukan perhatian dan kerja sama yang baik dari semua instansi terkait untuk membantu masyarakat yang menderita kerugian sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
diooda